3 Januari 2025
Lebih dari 880.000 Pengungsi Terpaksa Mengungsi Akibat Ketegangan di Suriah

https://www.antaranews.com

Cerita Kabar – Lebih dari 880.000 orang terpaksa mengungsi sejak ketegangan di Suriah meningkat pada beberapa minggu terakhir, menurut laporan dari para pegiat kemanusiaan PBB pada Senin (16/12). Eskalasi konflik yang terus berlanjut telah memaksa banyak warga sipil meninggalkan rumah mereka, mencari perlindungan baik di dalam negeri maupun di negara tetangga. Organisasi Kesehatan Dunia (OCHA) melaporkan bahwa sekitar 6 persen dari pengungsi ini hidup dengan setidaknya satu bentuk disabilitas, yang semakin memperburuk tantangan dalam memberikan bantuan yang memadai.

Meski jumlah pengungsi terus bertambah, terdapat laporan positif yang menunjukkan dinamika pergerakan kepulangan. Menurut OCHA, lebih dari 220.000 orang telah kembali ke tanah air mereka pada Minggu (15/12), meski situasi tetap penuh ketidakpastian. Namun, lebih dari 40.000 pengungsi masih berada di sekitar 250 pusat penampungan di Suriah timur laut, tempat mereka tinggal dengan kondisi yang sangat terbatas.

Bantuan kemanusiaan dari PBB dan mitranya terus mengalir untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi. Tim-tim medis, makanan, air, serta perlengkapan darurat seperti tenda dan selimut didistribusikan untuk mendukung kehidupan mereka yang terpaksa mengungsi. Organisasi seperti Bulan Sabit Merah Arab Suriah dan Palang Merah Internasional bekerja sama dengan UNICEF untuk merespons permasalahan kemanusiaan ini, salah satunya dengan melakukan perbaikan mendesak pada fasilitas vital seperti Bendungan Tishreen di Aleppo.

Serangan di dekat bendungan tersebut pada pekan lalu menyebabkan gangguan besar pada pasokan air dan listrik, yang turut memengaruhi kehidupan jutaan orang di kawasan tersebut. Untuk mengatasi situasi tersebut, UNICEF mengamankan pasokan bahan bakar untuk generator cadangan, yang memungkinkan pengurasan bendungan secara aman dan memastikan pasokan air tetap terjaga.

Tom Fletcher, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, melakukan kunjungan penting ke Damaskus pada Senin (16/12). Dalam kunjungannya, Fletcher bertemu dengan otoritas transisi Suriah untuk membahas respons bantuan yang diperlukan. Kunjungan ini menjadi bagian dari perjalanan diplomatik yang lebih luas yang juga mencakup negara-negara tetangga Suriah, termasuk Lebanon, Turkiye, dan Yordania, untuk memperkuat koordinasi bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, laporan dari OCHA mengungkapkan adanya pergerakan pengungsi yang kompleks di perbatasan Lebanon-Suriah. Sejak 8 Desember, otoritas Lebanon mencatat sekitar 10.000 pengungsi Suriah kembali ke tanah air mereka. Namun, jumlah pengungsi yang kembali dari Suriah ke Lebanon tercatat lebih besar, mencapai sekitar 30.000 orang hingga 13 Desember. Banyak dari mereka adalah warga negara Suriah, tetapi juga terdapat beberapa warga negara Lebanon yang turut terpengaruh oleh ketegangan yang ada.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan bahwa pergerakan pengungsi terus berfluktuasi setiap harinya. Baik melalui penyeberangan perbatasan resmi maupun nonresmi, para pengungsi berusaha mencari tempat aman meskipun kondisi di perbatasan semakin kompleks. Laporan sebelumnya juga mengindikasikan bahwa beberapa pos perbatasan Suriah telah ditinggalkan setelah pengambilalihan oleh Damaskus, yang semakin mempersulit upaya bantuan.

Konflik yang terjadi di Suriah telah menciptakan krisis kemanusiaan yang sangat besar, dengan jutaan orang terpaksa mengungsi dan hidup dalam ketidakpastian. Bantuan dari PBB dan mitranya terus menjadi penyelamat bagi banyak orang yang kehilangan tempat tinggal dan berharap bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik meskipun menghadapi banyak tantangan. Dengan ketegangan yang masih tinggi, banyak pihak berharap bahwa situasi ini bisa segera mereda dan bantuan kemanusiaan bisa terus mengalir untuk mengurangi penderitaan para pengungsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *