2 Januari 2025
Israel Akui Terlibat dalam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran

https://www.antaranews.com

Cerita Kabar – Israel untuk pertama kalinya mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok Hamas, yang terjadi di Teheran. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Otoritas Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Senin (23/12). Dalam pernyataannya, Katz menegaskan bahwa Israel akan terus menargetkan pemimpin kelompok militan yang dianggap mengancam keamanan negara, seperti yang dilakukan terhadap Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Hassan Nasrallah.

“Kami akan menyerang infrastruktur strategis dan memenggal kepala pemimpin mereka, seperti yang kami lakukan terhadap Haniyeh, Sinwar, dan Nasrallah, baik di Teheran, Gaza, maupun Lebanon. Kami akan melakukannya di Hodeidah dan Sanaa,” ujar Katz, seperti dikutip dari surat kabar Times of Israel.

Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang sangat berpengaruh, tewas akibat ledakan bom yang diselundupkan dua bulan sebelumnya. Ledakan itu terjadi di tempatnya menginap di Teheran, pada Rabu dini hari. Laporan dari New York Times pada 1 Agustus menyebutkan bahwa bom tersebut diledakkan dari jarak jauh dan menyebabkan kerusakan besar di gedung tempat Haniyeh berada, yang dikelola oleh Garda Revolusi Iran (IRGC). Dalam insiden tersebut, seorang pengawal Haniyeh juga dilaporkan tewas.

Laporan tersebut mengutip pernyataan dari beberapa pejabat AS, pejabat Iran, dan pejabat Timur Tengah yang mengonfirmasi bahwa Israel berada di balik serangan tersebut. Meski demikian, Israel biasanya tidak mengakui secara terbuka keterlibatannya dalam pembunuhan yang dilakukan di luar negeri, khususnya di negara seperti Iran.

Kematian Haniyeh di Teheran terjadi saat ia sedang berada di sana untuk menghadiri pelantikan presiden Iran. Para pejabat IRGC yang mengetahui peristiwa tersebut melaporkan bahwa ledakan bom menghancurkan beberapa jendela dan meruntuhkan sebagian dinding bangunan.

Pembunuhan ini menjadi bagian dari kebijakan Israel untuk menargetkan individu-individu yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan negara, terutama para pemimpin militan yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok yang dianggap teroris. Dengan pengakuan ini, Israel menunjukkan bahwa mereka akan terus menjalankan strategi yang serupa terhadap kelompok-kelompok militan lainnya di kawasan Timur Tengah, termasuk Houthi di Yaman.

Haniyeh adalah salah satu pemimpin utama Hamas yang sering menjadi sasaran utama Israel, sebuah kelompok yang telah lama dianggap sebagai organisasi teroris oleh negara-negara seperti Israel, AS, dan Uni Eropa. Dengan pengakuan ini, Israel sekali lagi memperlihatkan determinasi dalam menghadapi ancaman yang dianggapnya serius, meskipun hal ini bisa menambah ketegangan lebih lanjut di kawasan yang sudah rawan konflik.

Sementara itu, meskipun Israel mengakui keterlibatannya, sejumlah pihak, termasuk Hamas dan beberapa pejabat Iran, telah mengonfirmasi bahwa Israel memang bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Kejadian ini menambah daftar panjang pembunuhan atau serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap tokoh-tokoh militan di luar wilayahnya, yang sering kali menambah ketegangan antara Israel dan negara-negara di sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *