10 Oktober 2025
pasal berlapis

Sumber: https://unsplash.com/id/foto/alat-kayu-coklat-pada-permukaan-putih-veNb0DDegzE

Hai sobat Cerita Kabar! Sempat dengar sebutan“ pasal berlapis” di kabar hukum ataupun majelis hukum? Sebutan ini kerap timbul kala seorang melaksanakan tindak pidana yang lumayan rumit, sampai aparat hukum menjeratnya dengan lebih dari satu pasal sekalian. Kedengarannya memanglah berat, tetapi konsep pasal berlapis sesungguhnya berarti banget buat melindungi keadilan supaya pelakon kejahatan tidak lolos begitu saja.

Apa Itu Pasal Berlapis?

Pasal berlapis merupakan pelaksanaan 2 ataupun lebih pasal terhadap satu perbuatan pidana. Maksudnya, satu aksi yang dicoba seorang dapat dikira melanggar sebagian ketentuan hukum sekalian. Tujuan pelaksanaan pasal berlapis bukan buat menghukum secara kelewatan, tetapi buat membenarkan segala aspek pelanggaran hukum dapat dijangkau oleh undang- undang.

Bawah Hukum Pasal Berlapis di Indonesia

Dalam hukum pidana Indonesia, pelaksanaan pasal berlapis diatur lewat asas ne bus in idem serta concursus. Prinsip ini membenarkan kalau walaupun satu perbuatan mempunyai sebagian akibat hukum, pelakon senantiasa diadili secara adil. Misalnya, dalam KUHP diketahui sebutan concursus realis, ialah kala seorang melaksanakan sebagian tindak pidana yang berbeda dalam waktu bersebelahan. Dari sinilah konsep pasal berlapis kerap diterapkan.

Contoh Permasalahan Pasal Berlapis

Misalnya, seorang melaksanakan penganiayaan yang menimbulkan korban wafat dunia. Aksi ini dapat dijerat dengan pasal penganiayaan serta pasal pembunuhan sekalian. Contoh yang lain, seorang yang mencuri motor kemudian menjualnya secara ilegal dapat dikenakan pasal pencurian serta pasal penadahan. Jadi, pasal berlapis bukan perihal yang aneh dalam proses hukum di Indonesia.

Tujuan Diterapkannya Pasal Berlapis

Pelaksanaan pasal berlapis bertujuan supaya hukuman yang dijatuhkan cocok dengan tingkatan kesalahan pelakon. Kadangkala, satu pasal saja belum lumayan menggambarkan segala akibat dari kejahatan yang dicoba. Dengan sistem berlapis, aparat hukum dapat menjerat pelakon dari bermacam sisi hukum, sehingga keadilan lebih gampang ditegakkan tanpa terdapat celah hukum yang dapat dimanfaatkan.

Perbandingan Pasal Tunggal serta Pasal Berlapis

Pada pasal tunggal, pelakon cuma dijerat dengan satu pasal buat satu perbuatan. Sedangkan pada pasal berlapis, satu perbuatan dapat mencakup sebagian pelanggaran sekalian. Walaupun begitu, hakim senantiasa memikirkan berat- ringannya hukuman supaya tidak terjalin penghukuman ganda yang melanggar asas keadilan. Jadi, walaupun banyak pasal digunakan, putusan senantiasa disesuaikan secara sepadan.

Tantangan dalam Pelaksanaan Pasal Berlapis

Walaupun nampak simpel, pelaksanaan pasal berlapis tidak senantiasa gampang. Aparat penegak hukum wajib teliti memperhitungkan apakah aksi pelakon betul- betul melanggar sebagian pasal ataupun cuma satu pasal dengan akibat yang luas. Kesalahan dalam menafsirkan dapat membuat proses hukum berlarut- larut, apalagi membuka kesempatan untuk pelakon buat melaksanakan pembelaan hukum yang kokoh.

Akibat Hukum untuk Pelaku

Untuk pelakon, dijerat pasal berlapis berarti mengalami ancaman hukuman yang lebih berat. Dalam sebagian permasalahan, hakim dapat memutuskan hukuman kumulatif, di mana pelakon menempuh hukuman dari sebagian pasal sekalian. Tetapi, terdapat pula permasalahan di mana hakim menjatuhkan hukuman terberat dari salah satu pasal, sedangkan pasal yang lain dijadikan pertimbangan yang menguatkan putusan.

Kedudukan Hakim dalam Memastikan Pasal Berlapis

Hakim mempunyai kedudukan berarti dalam memastikan pelaksanaan pasal berlapis. Mereka wajib memperhitungkan fakta, hasrat, serta akibat dari perbuatan pelakon. Bila ditemui kalau perbuatan tersebut mencakup sebagian pelanggaran, hingga pelaksanaan pasal berlapis jadi legal secara hukum. Tetapi, keputusan akhir senantiasa wajib berpijak pada asas keadilan supaya hukuman tidak bertabiat kelewatan.

Pasal Berlapis dalam Perspektif Keadilan

Dari sisi keadilan, pasal berlapis berperan selaku perlengkapan hukum buat membagikan dampak jera untuk pelakon kejahatan yang lingkungan. Warga juga merasa lebih terlindungi sebab hukum tidak cuma memandang dari satu sisi saja. Walaupun begitu, pelaksanaannya wajib senantiasa objektif supaya tidak memunculkan kesan kalau hukum digunakan secara kelewatan buat memencet seorang.

Kesimpulan

Pasal berlapis merupakan wujud kejelian hukum dalam menanggulangi tindak pidana yang mempunyai banyak aspek pelanggaran. Dengan sistem ini, aparat penegak hukum bisa membenarkan keadilan ditegakkan secara merata. Tetapi, pelaksanaannya senantiasa wajib hati- hati supaya tidak melanggar asas keadilan ataupun berikan hukuman ganda. Jadi, menguasai konsep pasal berlapis menolong kita paham kalau hukum bekerja tidak cuma buat menghukum, tetapi pula melindungi penyeimbang keadilan di warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *