7 Desember 2024
Indonesia dan Amerika Serikat Komitmen Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca untuk Hadapi Krisis Iklim

https://www.antaranews.com/

Cerita Kabar – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan komitmen bersama kedua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam upaya menangani krisis iklim global. Komitmen ini dituangkan dalam dokumen Pernyataan Bersama Kepala Negara yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada Selasa (12/11) waktu setempat, yang kemudian disebarkan melalui laman resmi whitehouse.gov.

Dalam pernyataan tersebut, kedua pemimpin negara sepakat untuk menetapkan target pengurangan emisi yang lebih ambisius dan menyeluruh. Target tersebut mencakup seluruh gas rumah kaca, sektor, dan kategori yang berhubungan dengan upaya untuk mencapai tujuan net-zero atau emisi karbon bersih. Komitmen ini sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk membatasi pemanasan global hingga tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius, sesuai dengan ketentuan Perjanjian Paris yang diadopsi dalam KTT Perubahan Iklim PBB.

Lebih lanjut, kedua negara bertekad untuk memperkuat kolaborasi dalam transisi menuju energi bersih dan terbarukan. Mereka sepakat untuk mempercepat upaya pembangkitan energi bersih serta bekerja sama dalam berbagai inovasi yang dapat membantu kedua negara mencapai target emisi rendah dan memitigasi dampak perubahan iklim. Fokus utama dari kerjasama ini adalah pada pengembangan teknologi dan praktik yang dapat mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

Di samping itu, Presiden Biden dan Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) serta pengurangan emisi metana. Metana, sebagai gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida, menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pengurangan emisi yang lebih efektif. Kedua pemimpin negara menegaskan komitmen mereka untuk mendukung peningkatan kapasitas dalam pengurangan emisi metana, dengan memperkenalkan kebijakan dan teknologi yang lebih efisien.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Biden memberikan ucapan selamat kepada Indonesia atas pencapaian yang signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi. Indonesia, sebagai negara dengan hutan tropis terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi dan memerangi perubahan iklim. Deforestasi, yang menjadi salah satu penyebab utama peningkatan emisi karbon, berhasil dikendalikan melalui berbagai kebijakan konservasi dan penghijauan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Amerika Serikat menawarkan bantuan berkelanjutan kepada Indonesia dalam rangka mencapai target serapan bersih sektor kehutanan dan lahan pada tahun 2030. Serapan bersih mengacu pada upaya untuk menyerap lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer melalui penghijauan, reforestasi, dan pemeliharaan kawasan hutan yang ada. Amerika Serikat berkomitmen untuk memberikan dukungan teknis, pendanaan, serta akses ke teknologi terbaru untuk membantu Indonesia mewujudkan target tersebut.

Komitmen bersama ini merupakan langkah penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta menunjukkan tekad kedua negara untuk bersama-sama menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Dengan adanya kerjasama yang lebih erat dalam bidang energi bersih, pengurangan emisi, dan konservasi lingkungan, kedua negara berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap upaya global dalam memitigasi dampak perubahan iklim dan mencapai target-target keberlanjutan yang lebih ambisius.

Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa negara-negara besar, seperti Indonesia dan Amerika Serikat, memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memastikan masa depan yang lebih ramah lingkungan bagi generasi mendatang. Kolaborasi yang lebih intensif di bidang perubahan iklim ini diharapkan dapat mendorong negara-negara lain untuk mengambil langkah serupa dan mempercepat transisi global menuju ekonomi rendah karbon yang lebih berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *